Beijing (ANTARA) – Kementerian Perdagangan China mengatakan pada hari Selasa bahwa para pemimpin negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) mengeluarkan pernyataan pertama mereka yang mendukung sistem perdagangan multilateral, yang menggarisbawahi tekad teguh SCO untuk menjaga stabilitas tatanan perdagangan global.
Pernyataan itu dirilis dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO Tianjin pada Senin (1/9). Menyebutnya sebagai "tingkat tinggi," seorang pejabat senior di Kemendag China menyatakan hal ini menandai untuk pertama kalinya para pemimpin SCO bersama-sama mengeluarkan sebuah pernyataan yang mendukung sistem perdagangan multilateral.
"Pernyataan itu tepat waktu," imbuh sang pejabat. Di tengah kesepakatan kerangka kerja yang disebut sebagai "tarif resiprokal" oleh beberapa negara anggota WTO baru-baru ini, negara-negara anggota SCO menegaskan kembali prinsip-prinsip inti WTO, seperti perlakuan yang sama terhadap semua negara anggota (most-favored-nation) dan asas nondiskriminasi, serta mendesak semua pihak untuk menjunjung tinggi hukum perdagangan internasional, termasuk aturan WTO. "Pernyataan itu berfokus pada pembangunan," imbuh pejabat tersebut, sembari menyatakan bahwa hal itu berkomitmen untuk membantu negara-negara berkembang mencapai industrialisasi, memberikan dukungan kepada negara-negara kurang berkembang (least developed countries) agar dapat berintegrasi secara lebih efektif ke dalam sistem perdagangan multilateral, dan mengharapkan hasil nyata dari konferensi tingkat menteri WTO ke-14 pada 2026 mendatang. Sang pejabat juga menambahkan bahwa, ke depannya, China akan memperdalam komunikasi dan kerja sama dengan negara-negara anggota SCO lainnya, secara aktif mempromosikan multilateralisme sejati, mendorong reformasi WTO ke arah yang benar, melindungi kepentingan sah negara-negara berkembang, serta berkontribusi bagi pembangunan ekonomi global yang terbuka.
Penerjemah: XinhuaEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.